Senin, 04 April 2016

Tugas 2 ( nilai yang terkandung dari sila Pancasila )



Tugas 2
Kelompok 9 :
v   Dani Darmawan                     14.1.01.10.0020
v   Eva Yuliana                           14.1.01.10.0026
v   Winda Wulansari                   14.1.01.10.0134
Pertanyaan :
1. Berikan contoh perwujudan nilai yang terkandung dari sila Pancasila !
2. Cukupkah proses pendidikan itu hanya memuat aspek kognitif atau teoritis ? Jelaskan !
3. Cukupkah pendidikan nilai moral dibebankan pada mapel PKn ? Beri alasannya !

Jawab :
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari
     hari :
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat pertama pada Tuhannya. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Pertama :
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  • Tidak melakukan penistaan dari suatu agama seperti melakukan pembakaran rumah rumah ibadah. 
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Menjalani perintah agama sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing. Kita tidak boleh membeda-bedakan cara bergaul hanya karena ras, suku dan agama
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
  • Membina kerjasama dan tolong menolong antar umat beragama.
  • Bersikap toleran kepada umat beragama yang lainya. 
  • Mengembankan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
2.      Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya semua sama di Dunia ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kedua :
  • Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan.
  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  • Tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti acara acara bakti sosial, memberikan bantuan kepada panti panti asuhan sebagai bentuk kemanusiaan peduli akan sesama.
  • Senang membantu teman yang sedang mengalami kesusahan.
  • Memberikan bantuan kepada korban bencana alam.
  • Mengembangkan sikap tenggang rasa.
  • Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  • Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
3.      Persatuan Indonesia
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai warna Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Ketiga :
  • Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa.
  • Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
  • Mengembangkan sikap saling menghargai.
  • Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa
  • Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.
  • Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia.
  • Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi arau golongan.
4.      Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila ini beruhubungan terhadap perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesesaikan masalah. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Keempat :
  • Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan permasalahan.
  • Menghindari aksi "Walk Out" dalam suatu musyawarah.
  • Menghargai hasil musyawarah.
  • Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada. 
  • Memberikan kepercayaan wakil-wakil rakyat yang telah terpilih. 
  • Yang menjadi wakil rakyat juga harus mampu membawa aspirasi rakyat.
  • Kita tidak boleh memaksakan kehendak  kita kepada orang lain.
  • Menghormati dan menghargai pendapat orang lain.
  • Berhati besar untuk menerima keputusan apapun yang dihasilkan oleh musyawarah.
  • Bekerja sama untuk mempertanggung jawabkan keputusan tersebut.
5.      Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua orang. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kelima :
  • Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong.
  • Peduli terhadap penderitaan yang dialami orang lain.
  • Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum.
  • Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial.
  • Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekluargaan dan kegotongroyongan.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak-hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
  • Tidak bersifat boros, dan suka bekerja keras
  • Tidak bergaya hidup mewah.
  • Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
2. Tidak cukup, karena jika sebuah pendidikan itu hanya menerapkan aspek kognitif saja, maka suatu pendidikan tersebut dikatakan tidak berhasil dengan sempurna atau bisa dikatakan gagal. Karena pendidikan yang baik dan berhasil itu selain menekankan pada keberhasilan kognitif juga menekankan keberhasilan pada aspek afektif dan psikomotor. Dimana ketiga komponen tersebut haruslah ada didalam tujuan sebuah pendidikan. Pengguasaan dan pemahaman siswa jika hanya ditujukan pada keberhasilan kognitif saja maka siswa tersebut akan memiliki sikap dan tingkah laku yang tidak baik. Siswa anak cenderung menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai kognitif yang baik, entah itu dengan cara apapun. Selain itu jika pendidikan hanya menekankan aspek kognitifnya saja maka siswa tidak akan mampu atau kesulitan untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas yang masing – masing siswa miliki, karena dalam pembelajaran tersebut guru hanya menekankan aspek kognitifnya saja, sedangkan aspek afektif dan psimokotor tidak dikembangkan dalam proses pembelajaran.
Kita dapat mengambil sebuah contoh atau pelajaran jika pendidikan itu hanya diarahkan dan difokuskan pada aspek kognitif atau teori saja maka akan timbul sebuah permasalahan, yaitu orang pintar yang mempunyai tingkah laku yang buruk. Contohnya pada saat ini banyak orang pintar dan bahkan dapat dikatakan berpendidikan tinggi yang melakukan tindakan yang sangat tidak terpuji yaitu perbuatan korupsi. Hal tersebut terjadi disebabkan salah satunya karena sistem pendidikan yang salah. Yaitu salah satunya pendidikan yang hanya menekankan hanya pada aspek kognitifnya saja tanpa di ikuti dengan pembentukan nilai moral dan kepribadian yang baik.
3. Tidak cukup, Karena sebuah pendidikan yang baik dan yang akan berhasil itu jika anatara mata pelajaran – mata pelajaran satu dengan yang lain saling terintegrasi dan mendukung satu sama lain. Kelompok kami rasa tidak akan cukup jika pendidikan moral itu hanya dibebankan pada satu mata pelajaran saja, yaitu PKn. Karena jika pendidikan moral itu hanya diterapkan atau hanya ditekankan pada pendidikan PKn saja maka siswa dalam pelajaran – pelajaran yang lain beranggapan bahwa pendidikan moral tersebut tidak penting dan tidak berlaku, sehingga siswa akan cenderung tidak akan menggembangkan tingkah laku berbudi luruh dan memiliki moral yang baik. Padahal setiap mata pelajaran siswa harus menggembangkan dan menunjukkan budi pekerti dan moral yang baik. Jika semua mata pelajaran memuat pendidikan moral dan budi pekerti yang baik maka secara tidak langsung siswa akan terbiasa dengan moral dan berbudi pekerti yang baik dalam kehidupan sehari – hari.
            Kita dapat mengambil sebuah contoh mata pelajaran yang lain yang juga bisa untuk membentuk dan mengembangkan budi pekerti dan moral yang baik. Contohnya pada mata pelajaran IPA, mata pelajaran IPA tidak hanya memuat dan mengkaji tentang pengetahuan alam saja. Dalam IPA juga terdapat pembelajaran moral yang baik bagi siswa, yaitu seorang guru harus mengajarkan atau mendidik siswa bagaimana siswa tersebut bersikap terhadap lingkungan sekitarnya. Misalnya saja dapat berupa siswa harus menjaga dan melestarikan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, mengelola sumber daya alam sebaik mungkin, dll.
            Pada pelajaran IPS pendidikan moral salah satunya dapat dilihat dari materi interaksi sosial yang baik yang harus dilakukan siswa dalam kehidupan sehari – hari. Sikap dan tingkah laku kita dalam memanfaatkan uang sebaik mungkin dalam kehidupan sehari – hari juga dapat diajarkan.
            Pada pelajaran matematika nilai moral dapat diajarkan dan ditumbuhkan salah satunya dari bagaimana siswa tersebut harus mampu menghitung dan mengukur sesuatu secara jujur dalam kehidupan sehari – hari.
            Pada pelajaran Bahasa Indonesia nilai moral dapat diajarkan melalui bagaimana tata bahasa yang baik dan benar jika berkomunikasi dengan orang lain, harus menghargai karya – karya orang lain baik itu dalam bentuk puisi, cerpen, pantun, dll. Selain contoh diatas masih banyak lagi mata pelajaran yang mampu mengembangkan nilai moral siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar