Tugas
2
Kelompok
9 :
v Dani Darmawan 14.1.01.10.0020
v Eva Yuliana 14.1.01.10.0026
v Winda Wulansari 14.1.01.10.0134
Pertanyaan
:
1. Berikan contoh perwujudan nilai yang terkandung
dari sila Pancasila !
2. Cukupkah proses pendidikan itu hanya memuat aspek
kognitif atau teoritis ? Jelaskan !
3. Cukupkah pendidikan nilai moral dibebankan pada
mapel PKn ? Beri alasannya !
Jawab
:
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan penerapannya
dalam kehidupan sehari
hari :
1.
Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama dari Pancasila adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai
umat pertama pada Tuhannya. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila
Pertama :
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak melakukan penistaan dari suatu agama seperti melakukan pembakaran rumah rumah ibadah.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Menjalani perintah agama sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing. Kita tidak boleh membeda-bedakan cara bergaul hanya karena ras, suku dan agama
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
- Membina kerjasama dan tolong menolong antar umat beragama.
- Bersikap toleran kepada umat beragama yang lainya.
- Mengembankan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
2.
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Sila ini berhubungan terhadap
perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya semua sama di Dunia ini.
Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kedua :
- Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan.
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti acara acara bakti sosial, memberikan bantuan kepada panti panti asuhan sebagai bentuk kemanusiaan peduli akan sesama.
- Senang membantu teman yang sedang mengalami kesusahan.
- Memberikan bantuan kepada korban bencana alam.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa.
- Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
- Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
- Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
3.
Persatuan Indonesia
Sila ini berhubungan terhadap
perilaku kita sebagai warna Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri
ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Ketiga :
- Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa.
- Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
- Mengembangkan sikap saling menghargai.
- Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa
- Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.
- Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia.
- Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi arau golongan.
4.
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila ini beruhubungan terhadap
perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesesaikan masalah. Berikut
contoh sikap yang mencerminkan di sila Keempat :
- Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan permasalahan.
- Menghindari aksi "Walk Out" dalam suatu musyawarah.
- Menghargai hasil musyawarah.
- Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada.
- Memberikan kepercayaan wakil-wakil rakyat yang telah terpilih.
- Yang menjadi wakil rakyat juga harus mampu membawa aspirasi rakyat.
- Kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain.
- Menghormati dan menghargai pendapat orang lain.
- Berhati besar untuk menerima keputusan apapun yang dihasilkan oleh musyawarah.
- Bekerja sama untuk mempertanggung jawabkan keputusan tersebut.
5.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila ini berhubungan dengan perilaku
kita dalam bersikap adil terhadap semua orang. Berikut contoh sikap yang
mencerminkan di sila Kelima :
- Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong.
- Peduli terhadap penderitaan yang dialami orang lain.
- Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum.
- Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial.
- Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekluargaan dan kegotongroyongan.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak-hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
- Tidak bersifat boros, dan suka bekerja keras
- Tidak bergaya hidup mewah.
- Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
2. Tidak cukup, karena jika sebuah pendidikan itu
hanya menerapkan aspek kognitif saja, maka suatu pendidikan tersebut dikatakan
tidak berhasil dengan sempurna atau bisa dikatakan gagal. Karena pendidikan
yang baik dan berhasil itu selain menekankan pada keberhasilan kognitif juga
menekankan keberhasilan pada aspek afektif dan psikomotor. Dimana ketiga
komponen tersebut haruslah ada didalam tujuan sebuah pendidikan. Pengguasaan
dan pemahaman siswa jika hanya ditujukan pada keberhasilan kognitif saja maka
siswa tersebut akan memiliki sikap dan tingkah laku yang tidak baik. Siswa anak
cenderung menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai kognitif yang baik,
entah itu dengan cara apapun. Selain itu jika pendidikan hanya menekankan aspek
kognitifnya saja maka siswa tidak akan mampu atau kesulitan untuk mengembangkan
bakat dan kreatifitas yang masing – masing siswa miliki, karena dalam
pembelajaran tersebut guru hanya menekankan aspek kognitifnya saja, sedangkan
aspek afektif dan psimokotor tidak dikembangkan dalam proses pembelajaran.
Kita dapat mengambil sebuah contoh
atau pelajaran jika pendidikan itu hanya diarahkan dan difokuskan pada aspek
kognitif atau teori saja maka akan timbul sebuah permasalahan, yaitu orang
pintar yang mempunyai tingkah laku yang buruk. Contohnya pada saat ini banyak
orang pintar dan bahkan dapat dikatakan berpendidikan tinggi yang melakukan
tindakan yang sangat tidak terpuji yaitu perbuatan korupsi. Hal tersebut
terjadi disebabkan salah satunya karena sistem pendidikan yang salah. Yaitu
salah satunya pendidikan yang hanya menekankan hanya pada aspek kognitifnya
saja tanpa di ikuti dengan pembentukan nilai moral dan kepribadian yang baik.
3. Tidak cukup, Karena sebuah pendidikan yang baik dan
yang akan berhasil itu jika anatara mata pelajaran – mata pelajaran satu dengan
yang lain saling terintegrasi dan mendukung satu sama lain. Kelompok kami rasa
tidak akan cukup jika pendidikan moral itu hanya dibebankan pada satu mata
pelajaran saja, yaitu PKn. Karena jika pendidikan moral itu hanya diterapkan
atau hanya ditekankan pada pendidikan PKn saja maka siswa dalam pelajaran –
pelajaran yang lain beranggapan bahwa pendidikan moral tersebut tidak penting
dan tidak berlaku, sehingga siswa akan cenderung tidak akan menggembangkan tingkah
laku berbudi luruh dan memiliki moral yang baik. Padahal setiap mata pelajaran
siswa harus menggembangkan dan menunjukkan budi pekerti dan moral yang baik.
Jika semua mata pelajaran memuat pendidikan moral dan budi pekerti yang baik
maka secara tidak langsung siswa akan terbiasa dengan moral dan berbudi pekerti
yang baik dalam kehidupan sehari – hari.
Kita
dapat mengambil sebuah contoh mata pelajaran yang lain yang juga bisa untuk
membentuk dan mengembangkan budi pekerti dan moral yang baik. Contohnya pada
mata pelajaran IPA, mata pelajaran IPA tidak hanya memuat dan mengkaji tentang
pengetahuan alam saja. Dalam IPA juga terdapat pembelajaran moral yang baik
bagi siswa, yaitu seorang guru harus mengajarkan atau mendidik siswa bagaimana
siswa tersebut bersikap terhadap lingkungan sekitarnya. Misalnya saja dapat
berupa siswa harus menjaga dan melestarikan lingkungan, tidak membuang sampah
sembarangan, mengelola sumber daya alam sebaik mungkin, dll.
Pada
pelajaran IPS pendidikan moral salah satunya dapat dilihat dari materi
interaksi sosial yang baik yang harus dilakukan siswa dalam kehidupan sehari –
hari. Sikap dan tingkah laku kita dalam memanfaatkan uang sebaik mungkin dalam
kehidupan sehari – hari juga dapat diajarkan.
Pada
pelajaran matematika nilai moral dapat diajarkan dan ditumbuhkan salah satunya
dari bagaimana siswa tersebut harus mampu menghitung dan mengukur sesuatu
secara jujur dalam kehidupan sehari – hari.
Pada
pelajaran Bahasa Indonesia nilai moral dapat diajarkan melalui bagaimana tata
bahasa yang baik dan benar jika berkomunikasi dengan orang lain, harus
menghargai karya – karya orang lain baik itu dalam bentuk puisi, cerpen,
pantun, dll. Selain contoh diatas masih banyak lagi mata pelajaran yang mampu
mengembangkan nilai moral siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar