Jumat, 01 April 2016

Cerpen Karya Pribadi.



KULIAH ???
KENAPA TIDAK
A
pakah ini yang dinamakan negara merdeka, negara yang rakyatnya selalu bahagia sentosa, dan bebas dari penjajah. Jika iya, mengapa negeri kita ini yang statusnya sudah merdeka tetapi belum bisa merasakan yang namanya bahagia. Apakah dinegeri kita ini merdeka hanyalah status semata, atau hanya nama indah yang terniang ditelinga kita. Toh selama ini buktinya kurang lebih 70 tahun Indonesia merdeka masih banyak rakyat kita yang menderita, dan sengsara , bahkan untuk mendapatkan pekerjaan pun sulit. Tidak hanya pekerjaan yang menjadi masalah bahkan dinegeri kita ini masih banyak anak – anak kita ini yang putus dari sekolah kerana masalah biaya. Anak – anak yang seharusnya belajar dan bermain malah oleh orang tuanya diekploitasi untuk membantu mencari nafkah orang tuanya.
            Ada sebuah kisah tentang seorang anak yang ingin sekali merubah keadaan keluarganya, dimana keluarga si anak ini adalah keluarga yang perekonomiannya berada dibawah garis kemiskinan. Anak ini bernama Randu, Randu adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adik Randu bernama Wulan masih berusia 7 tahun, sedangkan Randu sudah berusia 12 tahun atau sekarang sudah duduk dibangku SMP. Randu dan keluarganya hidup disebuah gubuk tua ditengah hutan. Randu dan adiknya yang bernama Wulan adalah seorang anak yatim, karena tiga tahun yang lalu Ayahnya meninngal dunia, karena dibunuh oleh orang yang suka melakukan elegalloging atau pencurian kayu dihutan. Ayah Randu dibunuh karena para pelaku pencurian kayu dihutan merasa jika Ayah Randu menghalang – halangi pencuri kayu, untuk melakukan kegiatan pengambilan kayu dari hutan.
            Ayah Randu terkenal sebagai aktivis peduli lingkungan. Dia sangat sayang dan cinta terhadap kelestarian lingkungan sekitar. Bahkan sebelum ayah randu meninggal dia sering diundang kekota untuk memberikan seminar tentang pelestarian lingkungan kepada masyarakat – masyarakat dikota. Bahkan banyak prestasi yang pernah diraih oleh ayah Randu, karena Ayah Randu dianggap sangat berjasa terhadap kelestarian lingkungan sekitar. Bahkan pada tahun 1992 ayah Randu pernah diundang ke Surabaya, oleh wali kota surabaya saat itu, untuk mendapatkan sebuah benghargaan karena dedikasinya yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.
            Semenjak Ayah Randu meninggal dunia, perekonomian keluarga Randu menjadi sangat terpuruk. Ibunya setiap hari harus bekerja srabutan untuk menghidupi Randu dan adiknya. Bahkan tak jarang ibunya harus hutang sana sini kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Pekerjaan apapun yang halal dan menghasilkan uang pasti akan dilakukan oleh Ibu Randu. Bahkan setiap hari Ibu Randu juga pergi ketengah hutan untuk mencari kayu bakar, agar bisa dijual untuk menambah penghasilan. Bahkan tak jarang Ibu randu juga sering pergi kedesa sebelah untuk bekerja sebagai buruh cuci pakaian, jika ada orang yang membutuhkan tenaganya. Ibu Randu kadang merasa lelah dalam menghidupi kedua orang anaknya. Tapi demi masa depan mereka Ibu Randu selalu bersemangat dalam bekerja.
            Randu dan Wulan adalah anak – anak yang baik dan sangat berbakti kepada orang tuanya. Sepulang dari sekolah  Randu dan Wulan tak lupa mengerjakan tugas rumah. Bahkan tak jarang Randu sepulang sekolah langsung pergi kepasar untuk bekerja sebagai kuli panggul dipasar. Randu tak pernah merasa malu dengan pekerjaannya, biarpun ketika dia bekerja sering bertemu temannya dan kadang randu sering mendapatkan ejekan dari temannnya, tapi hal itu tak pernah membuat Randu patah semangat dalam bekerja. Karena Randu selalu menanamkan pada dirinya suatu pedoman “kerja apapun yang penting halal”. Karena hanya dengan bekerja Randu berusaha untuk menggurangi beban Ibunya sebagai tulang punggung keluarga. Biarpun penghasilan yang didapat Randu tidak seberapa tapi Randu tetap mensyukurinya. Rata – rata penghasilan Randu sehari yang didapat dari bekerja sebagai kuli panggul adalah sebesar Rp. 25.000,-. Dengan uang sebesar 25ribu tersebut sebagian dia berikan kepada Ibunya, dan sebagian lainnya dia tabung demi keperluan sekolahnya.
            Randu dapat dikatakan sebagai anak yang rajin dan berprestasi. Mulai dari kleas 1 SD sampai kelas 6 SD dia selalu mendapatkan peringkat pertama dikelasnya. Bahkan dia juga pernah dikirim ke Surabaya untuk ikut serta dalam olimpiade sains tingkat nasional. Karena prestasi itulah, Ibu Randu tak mau jika anaknya putus sekolah ditengah jalan. Ibu Randu menginginkan agar kelak Randu bisa menjadi anak yang sukses. Sebenarnya setelah ayahnya meninggal dunia Randu sempat menggutarakan niatnya kepada ibunya jika dia lulus dari SD, dia tidak akan meneruskan untuk bersekolah kejenjang yang lebih tinggi. Dia berniat untuk pergi ke Jakarta untuk bekerja membantu perekonomian keluarganya. Tetapi niat tersebut ditolak oleh ibunya. Ibu Randu berkata kepada Randu bahwa dia dan adiknya adalah harapan satu – satunya dia dimasa tua. Oleh karena itu, Randu dan adiknya harus tetap sekolah setinggi mungkin agar kelak keduanya menjadi orang yang sukses.
            Sejak kecil bahwasannya Randu mempunyai cita – cita ingin menjadi seorang dosen. Dia selalu beranggapan bahwa pekerjaan sebagai dosen itu menyenangkan dan gaji sebagai dosen sangatlah besar. Karena cita – cita yang tinggi itulah, Randu selalu belajar dengan giat dan selalu bersemangat. Bahkan dia dari SD dulu sampai sekarang dia duduk ditingkat SMP dia tak pernah mbolos dari sekolahnya. Jika dia tidak masuk sekolah biasanya disebabkan karena sakit atau ada urusan keluarga yang tidak bisa untuk ditinggalkan.
            Selain menjadi anak yang rajin dalam belajar dan bekerja, dia juga sangat rajin didalam beribadah. Dia selalu berusaha sholat tepat pada waktunya, dan sholat berjamaah dimasjid jika waktu sholat telah tiba. Pada suatu malam, ketika semua anggota keluarga Randu berkumpul untuk makan malam tiba – tiba ibunya bertanya tentang suatu hal kepada kedua anaknya.
Ibu Randu : “ Anak – anakku apakah ibu boleh bertanya sesuatu hal kepada kalian berdua ? ”
Randu       :” Iya bu boleh saja, silahkan, Ibu mau bertanya tentang apa ? ”
Ibu Randu :” Semenjak ayah kamu meninggalkan kita untuk selama-lamanya, Ibu merasa
                      beban ibu dalam keluarga ini semakin berat saja nak. Selain menggurus kalian
                      berdua. Ibu juga bertanggung jawab untuk mencarikan nafkah. Ibu mau
                      bertanya kepada kalian apakah ibu diperbolehkan jika ibu ingin
                      menikah lagi ? ”


Randu      :    ( Mendengar pertanyaan seperti itu Randu langsung pergi dari ruang makan
                       langsung kekamarnya )
Ibu Randu :   ( Tak lama kemudian Ibu Randu menyusul Randu kekamarnya )
Ibu Randu : “ Nak apakah ibu boleh masuk ? ” ( tanya Ibu Randu sambil mengetuk pintu )
Randu       : “ Pergi sana Bu, buat apa Ibu kesini ? Saya kira Ibu adalah orang yang paling
                      setia didunia ini, paling sayang kepada Ayah. Tapi buktinya mana, Ibu malah
                      berencana  menikah lagi dengan orang lain.
          Saya benar – benar kecewa sama Ibu. “
Ibu Randu : ( Sambil meneteskan air mata ) “ Nak, maksud Ibu bukan seperti apa yang kau
                    bayangkan. Ibu hanya ingin kehidupan kamu, adik kamu, serta ibu ada yang
                    menjamin. Kamu tidak usah kerja keras mencari uang nak, kamu bisa fokus
                   dalam sekolah. “  
Randu         : “ Ohh, begitu ya, ternyata selama ini Ibu merasa kekurangan materi. Ibu merasa
                      rejeki yang kita dapat ini hanya sedikit. Oleh kareana itu Ibu mau menikah lagi.
                    Kalau begitu Randu tak keluar dari sekolah saja biar fokus mencari uang untuk
                    keluarga kita. “   
Ibu Randu : “ Ya sudah, Ibu tidak mau kamu mengorbankan masa depan kamu nak, Ibu tadi
                    hanya bertanya, kalau kamu tidak setujuh maka Ibu tidak akan menikah lagi.
                   Aku hanya ingin kamu terus bersekolah demi mewujudkan cita – cita kamu. 
            Tak terasa enam tahun telah Randu jalani dan kini tiba saatnya Randu lulus dari bangku SMA. Setelah tiga tahun sekolah ditingkat SMP dan tiga tahun ditingkat SMA. Hari ini adalah hari yang ditunggu – tunggu oleh Randu, dimana hari ini Randu akan melaksanakan perpisahan, karena hari ini Randu dan teman – temannya dinyatakan lulus dari SMA. Setelah menempuh sekolah selama tiga tahun inilah hari dimana menjadi titik puncak kebahagiaan Randu dan teman – temannya.
            Randu dan Ibunya pagi – pagi sekali sudah bangun untuk bersiap – siap pergi kesekolah Randu. Karena jarak rumah dan sekolah Randu cukup jauh kurang lebih 15 KM. Setelah semua persiapan selesai, Randu dan Ibunya pergi kesekolah naik sepeda. Karena hanya sepedalah yang satu – satunya alat transfortasi yang dimiliki oleh keluarga Randu. Randu mengonceng Ibunya dengan penuh semangat karena pukul 08.00 tepat acara perpisahan akan dimulai. Saat diperjalanan menuju sekolah Randu, Randu dan Ibunya bercakap – cakap membahas tujuan selanjutnya Randu setelah lulus dari bangku SMA.
Ibu Randu       : “ Nak, setelah lulus SMA ini kamu mau kuliah dimana dan mau ambil
              jurusan apa ? “
Randu             : ( Randu terdiam dan merasa bingung dengan pertanyaan Ibunya )
Ibu Randu       : “ Low, kok diam saja ?, jawab nak pertanyaan Ibu.”
Randu             : “ Maaf Bu, saya bingung untuk menjawab pertanyaan Ibu. “
Ibu Randu       : “ Looo, bingung kenapa nak ? “
Randu             : “ Apakah keluarga kita mampu Bu, sedangkan kuliah itukan butuh biaya
                           yang tidak sedikit. Sedangkan kita untuk makan saja susah. “
Ibu Randu       : “ Ingat nak nasehat ayahmu dulu, ayah kamu selalu berkata “ Barang siapa
                           yang bersungguh – sungguh pasti akan berhasil “ ingat tidak kamu. “
Randu             : “ Iya sih Bu, Tapiii..... “
Ibu Randu       : “ Tidak usah tapi – tapian, kamu harus yakin bahwa kamu bisa kuliah. Kan
                            sekarang banyak program biasiswa. Kamu bisa memanfaatkan itu. Caranya
                           kamu harus berprestasi dikampus, dan selalu mendapat nilai baik.
            Tak beberapa lama percakapan antara Randu dan ibunya harus selesai, karena mereka berdua telah sampai disekolah Randu. Kursi – kursi yang disediakan panitia untuk tamu undangan hampir penuh diisi oleh tamu – tamu undangan. Akhirnya Randu dan Ibunya mendapat kursi paling belakang. Setelah tamu undangan semua hadir akhirnya acara perpisahan pun dimulai. Acara dimulai dari sambutan – sambutan, dan dilanjutkan acara hiburan. Setelah acara sambutan – sambutan dan hiburan selesai, sekarang tibalah saatnya penggumuman nilai terbaik hasil UNAS. Semua tamu udangan tiba – tiba menjadi panik seketika. Pembawa acara membacakan urutan ketiga sampai pertama.
            Nilai terbaik ketiga dengan nilai 55,02 diraih oleh Rani kelas 3 IPA 1. Semua tamu undangan langsung pertepok tangan. Selanjutnya untuk nilai terbaik kedua dengan nilai 56,77 diraih oleh wulan dari kelas 3 IPS 2. Semua tamu undanganpun serendak bertepuk tangan atas nilai yang didapat wulan. Dan yang terakhir inilah yang ditunggu – tunggu oleh semua tamu undangan, yaitu pengumuman siapa yang mendapat nilai terbaik disekolah kita ini. Semua tamu undanganpun ikut penasaran menunggu pengumuman tersebut. Tak terkecuali dengan Randu dan ibunya. Bahkan dulunya Randu yang terkenal sebagai anak yang selalu tenang dan optimis, sekarang rasa tenang dan optimisnya mulai hilang. Karena dibenak pikiranya dia pasti tidak akan dapat peringkat yang pertama, kerena peringkat ketiga dan kedua diperoleh siswa perempuan. Pasti untuk peringkat pertamapun diperoleh oleh siswa perempuan menurut pemikirannya. Melihat kecemasan anaknya Ibu Randu berusaha menenangkan hati Randu. Setelah semua tamu undangan menunggu dengan harap – harap cemas, akhirnya pembawa acarapun, membacakan nilai terbaik peringkat pertama dikelas Randu. Tak diduga dan tak disangka nilai terbaik peringkat pertama diraih oleh Randu. Semua tamu undangan yang hadir semua bertepuk tanggan dengan meriah. Tak hanya juara 1 disekolahannya, tetapi nilai yang didapat Randu menjadi peringkat pertama hasil UN terbaik di Jawa Timur. Randu mendengar berita tersebut langsung sujud syukur. Mata Ibuya pun ikut berkaca – kaca atas prestasi yang telah didapatkan anaknya tersebut.
            Tak berapa lama kemuadian Randu disuruh naik keatas panggung untuk menerima piagam sekaligus memberikan sambutan atas keberhasilannya tersebut. Dalam penyampaian sambutannya tersebut Randu mengungkapkan bahwa dia tidak percaya, dia akan mendapatkan nilai terbaik disekolahnya, bahkan ditingkat Jawa Timur. Karena dia merasa bahwa disekolahannya masih banyak siswa – siswa yang lebih pandai dan lebih berprestasi dari pada dirinya. Tapi sekali lagi dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, karena dia merasa keberhasilan ini mustahil dia raih tanpa bantuan orang lain. Setelah acara penyerahan piagam dan mendali selesai, akhirnya acara perpisahanpun ikut selesai.
            Setelah acara perpisahan selesai Randu dan Ibunya pun bergegas untuk kembali pulang kerumah. Disepanjang perjalanan pulang, dia masih tidak menyangka bahwa dia bisa mendapatkan prestasi ini. Kerena dia masih merasa bahwa banyak teman – temannya yang pandai dan lebih kaya darinya. Tapi mungkin inilah jawaban dari Do’a – Do’a ku dan usaha- usahaku selama ini. Dia sangat senang atas prestasi yang dia dapatkan, dia ingin cepat – cepat sampai kerumah untuk memberi tahu kabar gembira ini pada adiknya.
            Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 50 menit dengan mengendarai sepedahnya, akhirnya Randu dan Ibunya sampai dirumah. Randu dan Ibunya langsung disambut oleh adiknya yang sudah berdiri didepan pintu. Setelah masuk kerumah Randu menceritakan prestasi yang telah diraih kakaknya tersebut. Setelah mendengar cerita tersebut adik Randu, wulan merasa sangat senang dan bangga dengan prestasi kakaknya tersebut. Dalam hatinya dia juga berniat ingin seperti kakaknya atau bahkan melebihi prestasi kakaknya tersebut.
            Besok harinya setelah bangun tidur, sebelum Ibunya pergi untuk mencari nafkah, Randu bertanya pada ibunya.
Randu             : “ Maaf bu, apakah Randu boleh bertanya tentang sesuatu hal kepada Ibu ? “
Ibu Randu       : “ Iya nak, silahkan Randu mau tanya soal apa ? “
Randu             : “ Apakah Ibu serius menginginkan Randu untuk lanjut sekolah kebangku
                            kuliah ? “
Ibu Randu       : “ Emangnya Ibu pernah bercanda kalau soal pendidikan anak – anaknya ? “
                          ( sambil tersenyum )
Randu             : “ Enggak Bu “
Ibu Randu       : “ Makanya, Ibu serius nak menginginkan kamu kuliah. Soal biaya kamu
                            jangan khawatir, Ibu akan berusaha sekuat mungkin untuk membiayai
                            kamu. Tapi ingat pesan Ibu, dibangku kuliah itu pergaulannya bebas kamu
                           harus pandai – pandainya mencari teman dan satu lagi kamu juga harus
                           mampu berprestasi dibangku kuliah seperti dibangku SMA dulu.
Randu             : ( Mendengar jawaban Ibunya Randu menjadi bersemangat dan matanya
                           tampak berkaca – kaca ) “ Iya bu, Randu akan berusaha sekuat dan segiat
                           mungkin agar kelak dibangku kuliah Randu dapat meraih Prestasi. “
Ibu Randu       : “ Iya nak, Ibu juga berharap seperti itu, ngomong – ngomong kamu sudah
                           menentukan kampus mana dan mau ambil program studi apa dalam kuliah
                          tersebut ? “
Randu             : “ Sudah Bu, saya ingin di universitas negeri malang mau ambil prodi PGSD.
                            Kan kalau di malang dekat dengan Jember jadi saya tiap bulan bisa pulang
                            menjenguk Ibu. “
Ibu Randu       : “ Iya nak, apa yang kamu inginkan selagi itu baik untuk kamu pasti Ibu
                           dukung dan ridhoi. “
            Tak berapa lama kemudian jam dinding telah menunjukkan pukul 06.00, akhirnya Ibu Randu bergegas untuk mengambil sepedah, untuk digunakan pergi kedesa sebelah untuk mencari nafkah. Randu selanjutnya pergi kedapur untuk memasak, buat makan siang dan malam keluarganya. Ibunya tadi berpesan agar hari ini Randu memasak tumis kangkung beserta lauknya yang terdiri dari tempe dan tahu goreng. Biarpun makannya sederhana tapi Randu sangat bersyukur karena hari ini dia dan keluarganya masih bisa makan. Setelah kegiatan memasak selesai, Randu membanggunkan adiknya untuk sarapan. Tetapi Randu tidak ikut bersarapan bersama adiknya, dia takut jika dia ikut sarapan untuk makan siang dan malam takutnya tidak ada makanan. Jadi dia harus kuat menahan lapar sampai nanti siang.
            Setelah pekerjaan rumah semua selesai, Randu pun mengambil sebuah sabit didapur dan bergegas pergi kehutan untuk mencari kayu bakar. Sebelum pergi Randu menasehati adiknya untuk tetap dirumah dan menjaga rumah. Setelah berpamitan dan menasehati adiknya, Randu pun berangkat pergi kehutan untuk mencari kayu bakar. Kayu bakar yang dikumpulkan Randu kalau sudah terkumpul banyak maka akan dia jual kepasar.
            Setelah perjalanan kurang lebih 30 menit akhirnya Randu sampai dihutan. Setelah sampai dihutan Randu pun mulai kegiatannya untuk mencari kayu bakar. Dengan semangat dia mencari, memilah satu per satu kayu yang bisa dijadikan kayu bakar. Randu dalam mencari kayu bakar tak pernah membuat kerusakan hutan karena kegiatannya tersebut, dia hanya mengambil ranting dan cabang pohon yang telah kering dan terjatuh. Setelah kayu yang dicari sudah terkumpul cukup banyak, dan haripun sudah mulai gelap, Randu pun memutuskan untuk pulang. Setibanya dirumah Randu langsung disambut Ibunya didepan rumah. Randu pun merasa senang atas perhatian dari Ibunya.
            Seusai Randu mandi dan sholat magrib secara berjamaah Randu dan keluarganya selanjutnya makan malam bersama. Ketika makan malam tiba – tiba Randu berbicara pada Ibunya, bahwa dia ingin minta ijin besok dia akan pergi kemalang. Dia pergi kemalang karena dia ingin melihat informasi apakah dia diterima di kampus tersebut ataukah tidak. Ibunya pun mengizikan, dengan syarat Randu harus berhati – hati diperjalanan.
            Pagi – pagi sekali Randu pun bangun untuk mempersiapkan barang – barang yang akan Randu bawa kemalang. Takutnya kalau bangunya kesiangan nanti dia akan ketinggalan kereta., apalagi jarak stasion sama rumah Randu juga cukup jauh. Setelah semua persiapan telah selesai, Randu pun berpamitan dengan Ibunya untuk berangkat kemalang. Sebelum berangkat kemalang Randu minta do’a restu agar dia selamat sampai tujuan dan hasil penggumumannya dia bisa diterima dikampus tersebut.
            Randu pergi kemalang dengan uang saku yang pas – pasan, karena Ibunya tidak punya banyak uang untuk memberikan uang saku pada Randu. Bahkan tabungannya dikorbankan untuk uang saku pergi kemalang. Setelah berpamitan dan semua barang yang akan dibawa randu telah selesai ditata Randu pun bergegas pergi ke stasion. Randu pergi kestasion diantar Ibunya naik sepeda. Sesampainya distasion Randu pun masuk kegerbong kereta, karena kereta yang akan dinaiki Randu sebentar lagi sudah mau berangkat.
            Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam dengan kereta kelas ekonomi Randu pun akhirnya sampai dimalang. Randu sanggat senang karena baru kali ini Randu pergi ke malang dan baru kali ini pula dia merasakan bisa naik kereta. Sesampainya dimalang Randu langsung mencari masjid untuk istirahat sebentar dan sambil menunggu waktu dhuhur. Setelah selesai beristirahat sebentar dan sholat dhuhur Randu pun pergi kekampus untuk melihat penggumuman hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru. Tak diduga tak disangka ternyata dari beribu – ribu siswa yang daftar untuk bisa diterima dikampus itu. Randu masuk sebagai salah satu siswa yang diterima dikampus tersebut melalui jalur beasiswa. Jadi selama kuliah nanti Randu dibebaskan dari uang semester, bahkan tiap bulan Randu mendapatkan uang dari kampus sebesar Rp. 1.000.000,- . Randu pun langsung sujud syukur melihat hasil pengumuman tersebut, dia tak menyangka bahwa dia bisa diterima dikampus impiannya sejak kecil. Dia tak sabar ingin memberitahukan kabar gembira ini pada Ibu dan adeknya dirumah.   
Tamat...............

Nama              : Dani Darmawan
NPM               : 14.1.01.10.0020
Kelas               : 2H PGSD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar